 |
| Ket foto: ilustrasi pelecahan seksual |
"Ditanya apa motif istri mau turut serta, ternyata istrinya diancam oleh suaminya, bila tidak menuruti keinginannya, akan diceraikan. Akhirnya menuruti kemauan suaminya," kata Kasat Reskrim Polres Bukittingi AKP Chairul Amri Nasution saat dihubungi, Selasa (26/1/2021).
Aksi pasangan suami-istri tersebut terungkap setelah korban melapor ke polisi pada 19 Januari 2021. Korban baru melapor sebulan setelah kejadian pemerkosaan karena mengalami trauma.
"Pada awal laporan tanggal 19 Januari kemarin memang lagi shock dan trauma berat, tidak bercerita, setelah pemeriksaan lanjutan tanggal 21 (Januari) sebelum penangkapan baru terbuka dan cerita semua," ujarnya.
YN dipaksa AF menjemput S ketoko tempat korban bekerja dimana selama ini AF dan S adalah rekan kerja ditoko yang sama.
"Istri membuka seluruh baju korban, istri tersangka ini mengatakan, 'Kau puaskan suami saya'. Sebelum melakukan itu, istri ciuman dulu dengan suaminya. Dan yang membantu beli kondom juga istrinya," ujarnya.
"Pelaku AF ini mengancam jika melapor ke polisi maka akan dibunuh termasuk ayah dari korban. Makanya korban takut dan mendiamkannya saja, sampai akhirnya bertemu dengan pengacara tersebut," ujarnya.
"Pemerkosaan terhadap S ini dilakukan sudah dua kali. pelaku AF sudah melakukan perbuatan tidak senonoh terhadap korban sejak tahun 2018 Terakhir kali terjadi pada 11 Desember 2020," ujar Kasat Reskrim Kota Bukittinggi Chairul Amri Nasution, minggu (24/1/2021)
AF (30) dan YN (40) ditangkap pada Sabtu (23/1). Keduanya ditetapkan sebagai tersangka kasus pemerkosaan dan masi dalam penyelidikan polisi. Ms
