"Bayarkan gaji kami, kami butuh makan," teriak seorang wanita disambung karwayan lainnya. "Bayarkan BPJS Ketenagakerjaan kami bos!!!
"Nunggak 5 bulan" dan "Bayarkan gaji kami, kami kerja pakai ongkos bos!! dang adong hepeng"
Sambil membentangkan spanduk, para karyawan juga berteriak teriak. Mereka menjelaskan aksi mereka kali ini karena gaji yang tak kunjung dibayarkan.
"Jadi tuntutan kami disini karyawan Permata Bunda, yang pertama kami meminta hak kami seperti gaji yang sudah 2 bulan belum dibayarkan," tuturnya.
Lebih lanjut, beberapa karyawan menyebutkan bahwa alasan dari pihak rumah sakit belum dibayarkan karena belum ada uang.
Hal ini dijelaskannya membuat para karyawan harus menunggak dan tak bisa membayar uang beli susu.
"Alasan manajemen belum ada, tapikan setidaknya terus usaha, jangan digantung kami gini.
Selain gaji, para karyawan juga menyebutkan bahwa pihak rumah sakit belum membayarkan BPJS Ketenagakerjaan selama 5 bulan dan BPJS Kesehatan selama 6 bulan terakhir. Ia menerangkan bahwa jumlah total karyawan RS Permata Bunda yang belum dibayarkan berjumlah hampir 300-an orang.
"Semua karyawan yang belum dibayarkan lebih kurang 300-an" Jaminan Kesehatan kami, terus kami mau berobat gimana pak, anak, istri.
Harapan kita dibayarkanlah ketenagakerjaan kami, jaminan kesehatan biar kami bisa berobat. Lalu gaji kami, karena kami mengharapkan gaji. Karena kami disini bukan pegawai negeri tapi pegawai swasta," bebernya.
Ia menyebutkan bahwa pelayanan di rumah sakit masih berjalan namun untuk poli para dokter tidak lagi masuk. "Aktivitas seperti biasa kalau ruangan yang ada pasiennya tetap kami lakukan pelayanan, itu tanggung jawab kami. (Ms)
