Batubara, Topjurnal.com | Peningkatan ruas jalan dari Cinta Damai menuju Kubah Kelambu yang telah dihotmix Minggu kemarin terlihat retak-retak, patah dan terkelupas. Kondisi tersebut diduga akibat pengerjaan asal asalan.
Dugaan tersebut diperkuat pengakuan seorang warga Cintai Damai, Nenggolan yang ditemukan di lokasi pengerjaan. Menurut Nanggolan, "Hotmixnya dihampar dalam kondisi base masih basah, bagian dasarnya juga tidak disiram ter atau aspal cair", aku Nainggolan
Tim Wapress berserta BPI KPNPA Rl Kabupaten Batubara melakukan peninjauan pada kegiatan peningkatan ruas jalan di Desa Pematang Panjang Kecamatan Air Putih pada hari Rabu 30/12/2020 ditemukan peningkatan ruas jalan minimal kualitas.
Penghamparan hotmix juga dilakukan pada jam 02 atau setengah 3 subuh, tetapi Hotmixnya sama sekali tidak ada mengeluarkan kepulan asap, biasanya kalau pengaspalankan nampak asapnya", jelasnya lagi.
Menanggapi hal tersebut, Ketua BPI KPNPA Rl Kab. Batubara, Darmansyah minta kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan, Menteri Dalam Negeri dan PT. SMI untuk tidak merealisasikan pinjaman dana PEN Pemerintah Kabupaten Batubara senilai Rp 78,8 miliar yang diperuntukkan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Batubara.
Mengingat dari beberapa kegiatan sumber dana PEN di Kabupaten Batubara tidak sesuai harapan masyarakat, khususnya pembangunan infrastruktur (akses jalan).
Salah satu contoh pada pengerjaan peningkatan Ruas Jalan Canta Damai menuju Kubah Kelambu Kecamatan Air Putih (Ruas Jalan No 030) (PEN), kontrak 1606676/PK/PPK/SP/DPUPR-BB/2020 senilai Rp 9.609.591.932,61 sumber P.APBD yang dikerjakan oleh PT. Karya Prima Kontrindo", jelas Darman.
Diduga selain pematangan badan jalan yang tidak maksimal, penghamparn hotmix pada saat base belum benar-benar kering atau padat, sehingga mempengaruhi suhu hotmix menjadi menurun, dan mengakibatkan hotmix tidak merekat".
Akibat hasil pengerjaan tidak berkualitas berdampak pada retak retakn, patah dan terkelupas jalan yang baru satu minggu selesai dikerjakan",ujar Darman
