 |
| Ket foto: Aksi Demo Tunggal Mahasiswa USU Tuntut Keringanan Uang Kuliah ( Topjurnal.com ) |
Dalam aksinya, mahasiswa bernama Dimas tersebut meminta Rektor USU untuk menerbitkan kebijakan keringanan pembayaran uang kuliah tunggal (UKT). Dimas terlihat mengenakan almamater USU dan topi caping yang terbuat dari anyaman bambu. Dimas juga melelang topi tersebut sebesar Rp500 juta sebagai bentuk kekecewaannya. Sambil memegang pengeras suara dimas terlihat duduk menunggu rektor USU untuk turun menjumpainya.
Tampak spanduk bertuliskan 'Tolak semua mahasiswa konglomerat! Pak rektor ! Ringankan UKT/SPP mahasiswa USU' di bentangkan di depannya.
"Kita juga harus memperjuangkan mahasiswa yang berhenti kuliah di semester ini karena tidak bisa membayar," katanya. Dijelaskannya, alasannya menggelar aksi dalam bentuk tunggal demi menaati protokol kesehatan.
"Baru dua hari kita pendataan, hari ini ada 2.000 mahasiswa berharap keringanan UKT," kata Dimas.
Pihak rektorat sempat menghampirinya. Melalui Kepala Humas USU, Elvi mengatakan, untuk berdiskusi dengan WR 1 di dalam gedung rektorat.
Namun karena sebagian media tidak bisa turut ikut dalam audiensi, Dimas menolak untuk bicara di dalam gedung.
"Kalau mau audiensi semua media harus ikut biar hasilnya tersampaikan ke seluruh masyarakat. Jika tidak saya akan tetap tunggu pak rektor di sini. Agar pak rektor bisa bicara secara terbuka," jelasnya.
"Jika hari ini tidak ada kejelasan dari pihak birokrasi kampus maka kita akan aksi esok hari dengan massa yang besar," pungkasnya. (ms)
